Kau Bukan Sahabatku, Kau (kini) Hanya Orang Yang Kukenal

Seperti petir yang menghentak ubun-ubun kepala

Ketika rangkaian kata "indah" itu kau tujukan kepadaku

Sempat bertanya dalam hati, apakah ini kamu ?

Orang yang kukenal baik hati.

Orang yang kuanggap adik sendiri

Namun keraguanku sirna, saat suaramu sendiri yang membuktikannya

Tak kusangka.....

Tak pernah terlintas sedetikpun di kepalaku

Bahwa suatu saat kau akan berlaku seperti itu

Menudingku

Mencemoohku

Menyakitiku

dengan kata-kata keji mu

Seperti paku yang menghantam dalam ke batang kayu

Keras, sakit, membuat pecah.

Kini aku tak lagi bisa sama seperti yang dulu

walau kata maaf tlah terucap dari suratmu

Tikaman tajam sudah melukai hati.

Kekecewaan besar telah bersarang di dada

Maka, walau maafmu telah kuterima

namun jangan berharap rasa sayangku akan sama

Hingga kini aku masih belum bisa menerima

Belum bisa percaya

Belum bisa bersikap seperti sebelumnya

Biar waktu yang merubahnya

Jangan memaksa

Hanya doaku berharap kau sadar dan bisa berubah.

Semoga Allah masih memberi kita kesempatan