Kau ada, tapi seperti tiada.
Ku menanti, walau kau tak merasa
Mungkinkah kau khan membaca hatiku
Merasakan gelora di dadaku
Ku menanti, walau kau tak merasa
Mungkinkah kau khan membaca hatiku
Merasakan gelora di dadaku
Cobalah kau pejamkan matamu
Adakah wajahku hadir dalam bayangmu
Bukan kado berpita merah yang aku harapkan
Bukan sekotak coklat yang aku inginkan
Sebuah sapaan hai, sudah cukup bagiku
Sebuah ikon senyum sudah indah buatku
Setiap manusia memiliki garis waktu
Yang mungkin bersilangan lalu sejalan
Aku hanya ingin hadimu di garis waktuku
Mengajakku menuju akhir hidupku.
0 comments:
Post a Comment