Rinduku Padamu ( My Beloved Daddy)

Pernahkah kau merasakan kerinduan yg begitu dalam. 

Hingga tak kuat menahan hati dan langkah agar segera bertemu.
Pernahkah kau merasa begitu kehilangan 

Hingga rasanya titik air mata saja tak cukup untuk menyatakannya.
Itulah yg saat ini sedang kurasakan kerinduan akan kehadiranmu. 

Rasa kehilangan yg tak kuasa kubendung.

Ya ALLAH, ampuni aku yg lemah ini. 

Ampuni aku yg tak kuasa menahan hati ini. 

Ya ALLAH kumohonkan ampunanmu.

Allah, aku tak pernah aku marah atas takdirmu menarik dia dr sisiku. 

Tak pernah kugugat mauMU, yg memisahkan aku dengannya. 

Aku ikhlas ya ALLAH....lahir batin. 

Namun kebersamaan selama 30th tentulah tak mudah dilupakan.

Alllah, sekiranya belum waktuku menyusul ke tempatnya,

ijinkan ku bertemu dengannya walau hanya dalam mimpi. 

# 4 Tahun sudah Bah, kita berpisah. Rindu ini masih belum juga hilang. Sedih ini belum juga sirna.  #

Berani Bermimpi

Hmmm. Kenapa ya belakangan ini aku ngerasa disentil oleh keadaan. Semua berhubungan dg impian. Apa ini cara ALLAH menegur aku ya. Ibarat air, aku hanya mengikuti arusnya dan bertahan. Aku selalu menganggap bhw impian adalah impian, yg susah atau malah tidak mungkin untuk jadi kenyataan.

Bermimpi atau berharap ? Kurasa sama saja. Keduanya kadang berhenti pd satu titik sekedar. Ya sekedar impian atau sekedar harapan. Saat SD, Aku pernah berharap jika sma aku pengin punya mobil sendiri. N the fact is hg skrg jangankan nyetir mobil, ngontel spd aja aku ndak berani.
Salah satu kelemahanku yg aku sadari, AKU PENAKUT. Selalu kuiringi impianku dg ketakutanku. Takut tak mampu, takut tak tercapai, hg akhirnya takut untuk bermimpi.

Tp belakangan, aku menemukan byk cerita yg membuatku berpikir ulang soal impian.
Diawali saat aku ikut seminar KUARK, Prof. Yohanes said bermimpilah dan yakin akan mimpimu maka semesta akan mendukungmu untuk meraihnya.Lalu aku bertemu dg blog" inspiratif yg menceritakan mimpi" mereka dan jadi kenyataan. Terus aku diajak nonton SANG PEMIMPI, yg inti ceritanya tetap "meyakini mimpi kita". Ceita berlanjut, aku dapat sebuah e-mail dari AsiaBrain/Anne Ahira yang menceritakan bagaimana dia sejak kecil memimpikan akan mengunjungi berbagai belahan dunia and she keep and belive it, and apa yang terjadi "She did it".

God, apa ini ????????
Dari segi umur mungkin agak terlambat memimpikan sesuatu, tapi aku yakin segala sesuatu yang baik tidak ada kata terlambat untuk mengerjakannya.
Dan aku mulai bermimpi :
1. Naik haji sblm umur 40, Bismillah, aku yakin sebelum umur 40 aku udah naik haji INSYA ALLAH.
2. Have a sakinah mawwadah wa rahmah familly, artinya I must have a someone to make it t. Walau aku masih belum berani menunjuk waktu. Aku meyakini that ALLAH will send me a soulmate in the right time.
3. Punya cukup tabungan yang nggak bikin mama deg-degan tiap akhir bulan. :) work hard Yati !!!!!
4. And the last, yang kuyakin adalah impian semua orang aku pingin akhir hidupku Khusnul Khotimah. Untuk yang satu ini aku masih berusaha dan akan terus mencoba untuk menjadi orang yang lebih baik.

Menurut kamu impianku adalah sebuah mimpi ????? Terserahlah,
Tapi kalo definisi mimpi menurut kamu adalah apa yang ingin kamu dapatkan / wujudkan, maka itulah impianku, keinginanku, harapanku, dan cita-citaku

Sebuah buku mengatakan " Keyakinan kita bahwa KITA BISA - lah yang membuat kita dapat meraih keinginan kita", maka mulai sekarang aku menyakini diriku bahwa aku bisa, aku mau, dan aku berharap ALLAH akan selalu menyertai langkahku dalam usahaku meraih impian-impianku.
And ada satu hal lagi, Prof Yohanes bilang "Kalo kamu punya impian, beritahukan impianmu ke banyak orang. Karena makin banyak orang tahu, makin takut kita gagal. Karena bakal malu besar kalo kita gagal." . Tapi klo aku boleh tambahin, makin banyak yang tahu maka makin banyak yang meng-AMINI impian kita.
End Of My Story 

#Note ini kutulis 4 Januari 2010. Hmm ....lama juga ya. Untuk sekedar reminder bahwa ada mimpiku yang belum terwujud, aku tulis lagi ke dalam blog ku. #

Hiks...Aku Kangen Kamu *_*

Kau ada, tapi seperti tiada.
Ku menanti, walau kau tak merasa
Mungkinkah kau khan membaca hatiku
Merasakan gelora di dadaku

Cobalah kau pejamkan matamu

Adakah wajahku hadir dalam bayangmu

Bukan kado berpita merah yang aku harapkan

Bukan sekotak coklat yang aku inginkan

Sebuah sapaan hai, sudah cukup bagiku

Sebuah ikon senyum sudah indah buatku

Setiap manusia memiliki garis waktu

Yang mungkin bersilangan lalu sejalan

Aku hanya ingin hadimu di garis waktuku

Mengajakku menuju akhir hidupku.

Kau Bukan Sahabatku, Kau (kini) Hanya Orang Yang Kukenal

Seperti petir yang menghentak ubun-ubun kepala

Ketika rangkaian kata "indah" itu kau tujukan kepadaku

Sempat bertanya dalam hati, apakah ini kamu ?

Orang yang kukenal baik hati.

Orang yang kuanggap adik sendiri

Namun keraguanku sirna, saat suaramu sendiri yang membuktikannya

Tak kusangka.....

Tak pernah terlintas sedetikpun di kepalaku

Bahwa suatu saat kau akan berlaku seperti itu

Menudingku

Mencemoohku

Menyakitiku

dengan kata-kata keji mu

Seperti paku yang menghantam dalam ke batang kayu

Keras, sakit, membuat pecah.

Kini aku tak lagi bisa sama seperti yang dulu

walau kata maaf tlah terucap dari suratmu

Tikaman tajam sudah melukai hati.

Kekecewaan besar telah bersarang di dada

Maka, walau maafmu telah kuterima

namun jangan berharap rasa sayangku akan sama

Hingga kini aku masih belum bisa menerima

Belum bisa percaya

Belum bisa bersikap seperti sebelumnya

Biar waktu yang merubahnya

Jangan memaksa

Hanya doaku berharap kau sadar dan bisa berubah.

Semoga Allah masih memberi kita kesempatan