Syukur itu menenangkan, Ikhlas
itu membebaskan, dan Sabar itu menguatkan.
Syukur itu menenangkan
Kenapa rasa syukur bisa
menenangkan ?
Karena dengan rasa syukur, hilang
was-was akan kekurangan.
Tak kan dengan ambil pusing
dengan kelebihan orang lain yang belum dimiliki.
Dengan rasa syukur, apapun hasil
dari usahanyanya akan diterima.
Jika besar, tak berlebihan menumpahkan
kegembiraan
Jika kecil, tak tertumpah sumpah
serapah
Dengan rasa syukur, bisa melihat
segala sesuatu dari sisi yang baik.
Menilai kekurangan, sebagai
jalan memahami nikmatnya kelebihan
Menilai keburukan, sebagai jalan
mempelajari kebaikan
Menilai kesedihan, sebagai jalan
menghargai kebahagiaan
Itulah mengapa syukur itu
menenangkan.
Ikhlas itu membebaskan
Ikhlas artinya, melakukan segala
sesuatu semata-mata karena Allah.
Tidak butuh balasan kecuali
balasan dari Allah
Tidak butuh pujian kecuali
pujian dari Allah
Dengan ikhlas, manusia bebas
dari tuntutan atas manusia lain.
Bebas dari keinginan untuk
dihormati
Bebas dari harapan dipuji
Bahkan ucapan “terima kasih”
sekalipun.
Sabar itu menguatkan
Manusia sabar adalah manusia
yang kuat.
Manusia yang tak pernah putus
asa
Manusia yang selalu mau berusaha
Setiap titian hidupnya dijalani tanpa
umpatan, tanpa keluhan.
Orang sabar identik dengan
tenang.
Dengan sabar, ia mampu berpikir
jernih dalam melakukan setiap tindakan
Menghadapi halangan tanpa
kekerasan
Jikapun harus keras, itu karena
untuk menegakkan kebenaran.
Orang sabar yakin bahwa setiap
niat baiknya yang dijalani dengan cara yang baik pasti akan menghasilkan
kebaikan, berapapun lamanya waktu yang dibutuhkan.